Kamis, 24 November 2011

Tugaz TAFSIRAN


HASIL PENERJEMAHAN
Nama Siswa                                         :Mirza Asna Rizki
Kelas                                                     : XI.Agama 1
Pengarang Kitab Tafsir                   :Ar Rozi
Surat                                                      :Al fatihah
Ayat                                                       :2

HASIL PENERJEMAHAN (BAHASA INDONESIA)
TAFSIRAN ASLI (BAHASA ARAB)
BUNYI AYAT
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (2)

Pepatah Yang Mahakuasa {Terima kasih Tuhan} harus tahu bahwa memuji tetapi terima kasih berkat dan pujian kasih karunia tidak bisa sampai Anda tahu kasih karunia itu, tetapi bagian dari berkat-berkat Allah di luar identifikasi dan statistik, saat ia mengatakan: {dan melanggar rahmat Allah tidak mengasihani} Ibrahim: 34] dan berbicara dalam satu contoh, bahwa orang bijak harus dianggap sama, karena terdiri dari tubuh yang sama, Tidak ada keraguan bahwa bagian-bagian catatan saya dan kebajikan Oqlhma dan manfaat dari tubuh, maka pemilik otopsi dan menemukan hampir lima ribu jenis manfaat dan kepentingan yang diplot Tuhan hikmat Mahakuasa dalam sintesis tubuh manusia, dan bahwa berdiri pada item yang disebutkan dalam «Anatomi menulis» diketahui bahwa laju informasi begitu banyak pertanyaan yang ia tidak tahu dan tidak menyebutkan Kalqtrh di laut, laut, dan ketika itu menunjukkan bahwa pengetahuan tentang bagian dari kebijaksanaan Rahman penciptaan manusia termasuk sepuluh ribu pertanyaan atau lebih, dan kemudian ketika termasuk kalimat ini, efek dari aturan Allah dalam sintesis tahta dan Kudus dan piring, langit, dan langit naira konstanta, mobil, dan menyesuaikan masing-masing dari mereka sebagai ad hoc dan warna ad hoc dan bukan ad hoc, dan mencakup dampak dari aturan Allah mengatakan dalam sintesis ibu dan generator dari benda mati, tanaman objek dan hewan dan varietas divisi dan kondisi belajar bahwa total tubuh inklusi pada masalah AA, atau lebih atau kurang, dan kemudian dia berkata memperingatkan bahwa sebagian besar dibuat untuk kepentingan hak-hak, sebagaimana Allah berfirman: {Dan telah menundukkan kepada Anda apa yang di surga dan di bumi } [Berlutut: 13] kemudian menunjukkan bahwa Yang Maha Kuasa berkata: {} Terima kasih Tuhan inklusi masalah tubuh beribu-ribu, atau lebih atau kurang.
Jenis dunia dan kemungkinan adanya dunia lain:
Pepatah Mahakuasa: {Tuhan semesta alam Anda harus tahu bahwa berkata: Ya Tuhan} menambahkan dan berkata: {dunia} ditambahkan ke dalamnya, dan menambahkan sesuatu untuk hal yang tidak akan tahu sampai setelah itu Palmtzaivin ilmu pengetahuan, adalah mustahil bagi ilmu pengetahuan menjadi sebagai Tuhan tentang dunia hanya setelah mengetahui Tuhan semesta alam , maka itu adalah semua dunia hanya ada Allah SWT, ada tiga bagian: Altizzat, dan paradoks, dan atribut. Altizzat ini adalah baik Bsaút atau kendaraan, atau Albesaút adalah alam semesta dan planet-planet dan ibu, dan kendaraan tiga bayi lahir, dan aku tahu itu tidak memiliki bukti bahwa itu bukan tubuh, kecuali tiga bagian, dan karena bukti membuktikan bahwa itu terjadi di luar dunia tak berujung kosong, dan terbukti luar bahwa Allah mampu semua kemungkinan, ia mengatakan tidak dapat menciptakan dunia AA luar dunia, / sehingga masing-masing salah satu dunia terbesar dan paling serius dari dunia ini, dan masuk ke setiap satu dari mereka seperti apa yang terjadi di dunia ini dari tahta dan Kudus dan langit dan bumi, dan matahari dan bulan, dan bukti untuk membuktikan bahwa para filsuf di dunia dan salah satu bukti lemah yang rusak didasarkan pada perkenalan dan tipis; Abu Ala Arri:

أما قوله جل جلاله { الحمد للَّهِ } فاعلم أن الحمد إنما يكون حمداً على النعمة ، والحمد على النعمة لا يمكن إلا بعد معرفة تلك النعمة ، لكن أقسام نعم الله خارجة عن التحديد والإحصاء ، كما قال تعالى : { وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَةَ الله لاَ تُحْصُوهَا } [ إبراهيم : 34 ] ولنتكلم في مثال واحد ، وهو أن العاقل يجب أن يعتبر ذاته ، وذلك لأنه مؤلف من نفس وبدن؛ ولا شك أن أدون الجزءين وأقلهما فضيلة ومنفعة هو البدن ، ثم إن أصحاب التشريح وجدوا قريباً من خمسة آلاف نوع من المنافع والمصالح التي دبرها الله عزّ وجلّ بحكمته في تخليق بدن الإنسان ، ثم إن من وقف على هذه الأصناف المذكورة في «كتب التشريح» عرف أن نسبة هذا القدر المعلوم المذكور إلى ما لم يعلم وما لم يذكر كالقطرة في البحر المحيط ، وعند هذا يظهر أن معرفة أقسام حكمة الرحمن في خلق الإنسان تشتمل على عشرة آلاف مسألة أو أكثر ، ثم إذا ضمت إلى هذه الجملة آثار حكم الله تعالى في تخليق العرش والكرسي وأطباق السموات ، وأجرام النيرات من الثوابت والسيارات ، وتخصيص كل واحد منها بقدر مخصوص ولون مخصوص وغير مخصوص ، ثم يضم إليها آثار حكم الله تعالى في تخليق الأمهات والمولدات من الجمادات والنباتات والحيوانات وأصناف أقسامها وأحوالها علم أن هذا المجموع مشتمل على ألف ألف مسألة أو أكثر أو أقل ، ثم إنه تعالى نبه على أن أكثرها مخلوق لمنفعة الإنسان ، كما قال تعالى : { وَسَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى السموات وَمَا فِي الأرض } [ الجاثية : 13 ] وحينئذٍ يظهر أن قوله جل جلاله : { الحمد للَّهِ } مشتمل على ألف ألف مسألة ، أو أكثر أو أقل .
أنواع العالم وإمكان وجود عوالم أخرى :
وأما قوله جل جلاله : { رَبّ العالمين } فاعلم أن قوله : { رَبّ } مضاف وقوله : { العالمين } مضاف إليه ، وإضافة الشيء إلى الشيء تمتنع معرفتها إلا بعد حصول العلم بالمتضايفين ، فمن المحال حصول العلم بكونه تعالى رباً للعالمين إلا بعد معرفة رب والعالمين ، ثم إن العالمين عبارة عن كل موجود سوى الله تعالى ، وهي على ثلاثة أقسام : المتحيزات ، والمفارقات ، والصفات . أما المتحيزات فهي إما بسائط أو مركبات ، أو البسائط فهي الأفلاك والكواكب والأمهات ، وأما المركبات فهي المواليد الثلاثة ، واعلم أنه لم يقم دليل على أنه لا جسم إلا هذه الأقسام الثلاثة ، وذلك لأنه ثبت بالدليل أنه حصل خارج العالم خلاء لا نهاية له ، وثبت بالدليل أنه تعالى قادر على جميع الممكنات ، فهو تعالى قادر على أن يخلق ألف ألف عالم خارج العالم ، / بحيث يكون كل واحد من تلك العوالم أعظم وأجسم من هذا العالم ، ويحصل في كل واحد منها مثل ما حصل في هذا العالم من العرش والكرسي والسموات والأرضين والشمس والقمر ، ودلائل الفلاسفة في إثبات أن العالم واحد دلائل ضعيفة ركيكة مبنية على مقدمات واهية؛ قال أبو العلاء المعري :


الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2)



Sejarah Islam di LIBYA



Libya melalui Jam’iyah Ad-Dakwah Al-Islamiyah Al-Alamiyah sangat konsen dan konsisten untuk menyebarkan ajar an Islam ke ber bagai penjuru dunia. Lembaga ini bah kan turut meno pang gerakan dakwah Is lami yah di se luruh nega ra Afrika. Negeri Saha ra. Begitulah Libya negara berpenduduk mayoritas Muslim yang terbentang di sepanjang pantai timur laut Afrika itu kerap dijuluki. Sejarah peradaban Islam mencatat, negara yang dikenal dengan nama resmi Great Socialist People’s Libyan Arab Jamahiriya itu turut me me gang peranan penting dalam pe nye baran Islam di benua Afrika Utara.

Kini, melalui Jam’iyah Ad- Dakwah Al-Islamiyah Al-Alamiyah yang dimilikinyaâ€â€
negeri petrodolar yang terhampar di daratan seluas 1.759. 540 km persegi itu—mulai menjadi sebuah kekuatan baru Islam di ‘Benua Hitam’ Afrika. Negara multietnis yang terdiri atas bangsa Barbar, Arab, Yunani, Mal ta, Italia, Mesir, Pakistan, Turki, In dia, dan Tunisia itu terletak di se belah barat Tunisia dan Aljazair.
Di bagian timur, negeri yang tercatat se bagai salah satu wilayah ter tua yang dihuni peradaban manusia itu berbatasan dengan Mesir. Di ba gian selatan, negara yang kini dipim pin oleh Kolonel Muam mar Qaddafi sejak tahun 1969 itu bertetangga dengan Sudan dan Nigeria. Popu lasi pen duduk Libya yang dikaruniai lim pahan cadangan minyak itu mencapai 6.173. 579 jiwa—97 persen beragama Islam.
Menurut bukti-bukti arkeologi, di wilayah Libya sekitar 8 milenium SM telah berkembang kebudayaan Neoli ti kum di kawasan pantai. Masyarakat Libya kuno sudah mulai mengembang kan pertanian. Sedangkan di wilayah selatan yang terdiri atas hamparan padang pasir, masyarakat Libya kuno memiliki mata pencaharian sebagai pemburu.
Asal muasal keberadaan bangsa Barbar di daratan Libya hingga kini masih diselimuti misteri. Meski be gitu, bukti arkeologi dan lingusitik mengindikasikan suku Barbar berasal dari barat daya Asia. Mereka diduga hijrah ke daratan Afrika Utara pada milenium ke-3 SM. Sejarah mencatat, wilayah Libya selalu menarik perhatian beragam peradaban. Tak heran, jika penguasa negeri itu selalu silih berganti dari zaman ke zaman. Sebelum abad ke-12 SM, wilayah ini sempat dikuasai orangorang Phoenik.
Bangsa Yunani Kuno juga sempat menguasai wilayah itu sekitar abad ke-7 SM. Selama 400 tahun la manya, wilayah Libya, Tripoli, dan Cyrenaica, sempat menjadi bagian da ri kekuasaan bangsa Romawi.
Pada masa itu, penduduk Libya dikisahkan hidup dalam kemakmur an. Bangunan Leptis Magna nan me gah yang terletak 120 km dari Tripoli menjadi sak si kekuasaan Romawi di Libya. Sisasisa peninggalan Romawi itu menunjukkan adanya kehidupan metropolis yang sangat maju di permulaan abad masehi.
Gedung teater, pasar, istana raja, ko lam pemandian, dan lapangan olah raga yang begitu megah menjadi saksi kehi dupan masyarakat kota bangsa Romawi di darat an Libya. Seiring ber kuasanya Romawi, pada awal abad ke-2 M agama Kristen mulai menyebar di wilayah Libya.
Libya memasuki babak baru ketika ajar an Islam memasuki negeri Sahara itu pada 642 M. Di bawah komando Jenderal Muslim, Amar bin Ash, pasukan tentara Islam yang saat itu berada di era kepemimpinan Umar bin Khat tab berhasil menguasai Libya—ka was an Cyrenaica dan membangun markas pertahanan di Barce.
Dua tahun kemudian, pasukan tentara Islam mampu menembus ke ku atan Bizantium dan akhirnya m e nguasai Tripo litania. Jenderal perang tentara Muslim lainnya, Uqba bin Na fi, pada 663 M juga tercatat berhasil merebut wilayah Fezzan dari Kekai sar an Bizantium. Kekuasaan Romawi semakin menyusut ketika pada 670 M, tentara Muslim mengambil alih se jum lah provinsi di Afrika. Uqba lalu mendirikan kota Kairouan di wilayah Tunisia.
Mulai abad ke-8 M, wilayah Libya, Tripolitania, dan Cyrenaica—berada dalam kekuasaan Dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus. Berkuasanya Islam di wilayah Libya menjadi berkah bagi penduduknya. Dinasti Umayyah mampu menyatukan kehi dupan politik dan agama di bawah payung kekhilafahan. Pemerintahan dijalankan dengan syariah (hukum Islam)—berdasarkan Alquran dan Hadis.
Kehidupan masyarakat Libya be gitu makmur dan tenteram di bawah kekuasaan kekhilafahan Islam. Sektor pertanian di kawasan pesisir dan per kotaan berkembang pesat. Orang-orang kota merasa nyaman dan aman ka rena mendapat jaminan untuk ber niaga dan berbisnis. Penduduk non-Muslim mendapatkan jaminan hak atas lahan yang mereka kuasai. Di Cy renaica, para pemimpin gereja me nyambut datangnya Islam, karena te lah membebaskan mereka dari penindasan Bizantium.
Peradaban Islam pun mulai membangun perkotaan di Afrika Utara. Kedatangan pasukan tentara Islam di Afrika Utara—khususnya Libya—bu kan untuk melakukan penjajahan, melainkan untuk melakukan dakwah dan penaklukan saja. Berbeda dengan invasi yang dilaku kan Barat terhadap negara-negara Islam. Mereka m e ngu a sai, menindas, mengeksploitasi, dan menjajah ketika menaklukkan sebuah wilayah.
insn7lEkspansi yang dilakukan peradaban Islam malah membawa kedamaian dan kemakmuran bagi wilayah yang ditaklukkan tentara Islam. Perlahan namun pasti, jumlah pemeluk Islam mulai berkembang di Libya. Apalagi, tentara Muslim yang datang ke wila yah itu melakukan asimilasi dengan penduduk asli, seperti melakukan pernikahan dengan wanita di wilayah Libya. Suku Barbar yang nomaden pun berbondong-bondong memeluk agama Islam. Setelah ke kuasaan Dinasti Umay yah berakhir, wila yah Libya ber ada dalam naungan Kekhilafahan Ab basiyah. Kawasan Afrika Utara termasuk Libya—dipimpin seorang amir yang berada di bawah kendali kha lifah. Pada tahun 800, Khalifah Ha run Ar-Ra syid mengangkat Ib ra him bin Aghlab, yang mendirikan dinasti di Kairouan, memerintah Afrika dan Tripo litania sebagai negara bagian yang otonom.
Amir Aghlabid memperbaiki sistem irigasi bekas Romawi. Peradaban Is lam pun membangun kawasan Libya hingga menjadi daerah yang makmur dan kaya-raya. Produksi pertanian pun melimpah ruah. Dinasti Aghlabid berlombalomba dengan Kekaisaran Bizantium untuk menguasai Medi terania Tengah.
Dari wilayah itu pula, Dinasti Aghlabid mampu mengusai Sicilia—wila yah otonom di Italia Selatan, dan memainkan peranan aktif dalam kancah perpolitikan di Italia. Setelah tenggelamnya kekuasaan Dinasti Aghlabid, kawasan Libya sempat pula dikuasai Dinasti Fatimiyah. Libya pernah pula berada dalam kekuasaan Dinasti Mamluk dan hingga akhirnya diambil alih Kekhilafahan Turki Usmani.
Seiring waktu, Libya melalui Jam’iyah Ad-Dakwah Al-Islamiyah Al- Alamiyah sangat konsisten untuk menyebarkan ajar an Islam ke ber bagai penjuru dunia. Lemba ga ini bah kan turut meno pang gerakan dakwah Is lamiyah di se luruh nega ra Afrika. Se cara rutin, lem baga dakwah ini mempersatukan umat Islam dengan meng undang para ulama dan intelektual Muslim dari berbagai penjuru dunia untuk menyusun agenda dakwah.
Lembaga ini pun telah membangun sederet masjid agung di berbagai be lah an dunia. Bahkan secara rutin, lembaga ini mengundang ulama dari Indonesia. Lembaga dakwah ini pun mendanai pembangunan Masjid Qa dafi Center di Bogor, Jawa Barat.

 MASJID DI LIBYA